Penajam Paser Utara – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, intensifkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor dengan adanya curah hujan yang cukup tinggi.
Instruksi dikeluarkan kepada pejabat kecamatan, kelurahan, dan desa untuk mengidentifikasi potensi bencana di wilayah masing-masing.
Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar, menekankan pentingnya identifikasi dini dan langkah-langkah antisipasi.
“Kami instruksikan seluruh pejabat kewilayahan untuk bergerak melakukan deteksi dini serta melakukan kegiatan antisipasi bencana banjir dan longsor,” ujarnya.
Antisipasi dilakukan melalui pembersihan drainase, parit, dan sungai yang berpotensi menjadi pemicu banjir di sekitar daerah. Musim penghujan di Kabupaten Penajam Paser Utara seringkali membawa potensi banjir dan tanah longsor, terutama di tiga wilayah yang masuk kategori rawan.
“Pergantian cuaca dari musim kemarau menjadi musim hujan berpotensi menimbulkan bencana banjir dan longsor,” tambahnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara telah diperintahkan untuk memantau wilayah yang rawan bencana sebagai langkah antisipasi dini.
Wilayah yang mendapat pemantauan melibatkan Kelurahan Riko, Nenang, Lawe-Lawe, Perumahan BTN Kilometer 1 Kecamatan Penajam, serta Desa Bukit Subur, Bukit Raya, dan Desa Sukaraja Kecamatan Sepaku. BPBD juga diminta menyiagakan personel untuk mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor di Benuo Taka.
Potensi bencana di musim penghujan di Kabupaten Penajam Paser Utara sangat tinggi, mengingat sebagian besar wilayah merupakan dataran rendah.
Pemkab Penajam Paser Utara berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dan memperkuat langkah-langkah preventif guna mengurangi dampak bencana.

 
		
 
									 
					
